Senin, 20 April 2009

PENDIDIKAN: JEMBATAN MENUJU SENAYAN

Untukmu yang duduk sambil diskusi,
 untukmu yang biasa bersafari di sana
 di Gedung DPR”
      Penggalan sajak lagu karya Iwan Fals di atas sangat cocok untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang sedang di hadapi bangsa kita tercinta. Bangsa yang menganggap demokrasi merupakan paham yang harus dijunjung tinggi sebagai kedaulatan bangsa. Paham yang menjunjung asas kerakyatan yang disebut dengan trilogi demokrasi yaitu pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Namun siapkah kita untuk melaksanakannya?
     Salah satu kunci penentu kebijakan bangsa ini ialah berada pada pundak wakil rakyat yang lebih dikenal dengan sebutan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Di tangan merekalah nasih bangsa ini akan dipertaruhkan. Baik-buruk, maju-mundur, sejahtera atau malah sengsara. Itulah yang sedang kita pertaruhkan. Sedangkan di sisi lain. Para calon pengembang tugas tersebut saling berlomba-lomba menuju Gedung DPR Senayan.
     Hal tersebut masih kita rasakan. Pada tanggal 9 April 2009 lalu pesta demokrasi tersebut berlangsung. Rakyat memilih calon yang bisa dan mampu untuk menyuarakan aspirasinya di pemerintahan melalui pemilu calon legeslatif. Namun jauh sebelum pesta tersebut belangsung, tiap calon mengadakan kampanye untuk menarik simpati dari masyarakat. Dalam kampanye tersebut para caleg menyatakan janjinya dan salah satu janji yang santer ialah mengenai pendidikan gartis.
     Hampir semua caleg menjanjikan perbaikan di bidang pendidikan. Sungguh hal yang ironis. Pesta rakyat ini bukan kali pertama di negari ini. Dan janji tersebut sudah sering terlontar pada pesta-pesta sebelumnya. Namun apa yang terjadi setelah pesta demokrasi selesai dan mereka terpilih? Sudahkan mereka menepati janjinya? ”PENDIDIKAN MURAH BAHKAN GRATIS”.. 
      Pendidikan di negara kita masih tergolong sangat mahal. Masih banyak masyarakat kita yang belum merasakan nikmatnya bangku sekolah. Jangkan buat sekolah, buat kebutuhan sehari-hari saja mereka masih kebingungan Oleh karena itu, permasalah tersebut harus segera diselesaikan dan ditangan penentu kebijakanlah permasalahan tersebut bisa diselesaikan. Jangalah Pendidikan hanya digunakan sebagai jembatan untuk menuju kesuksesan pribadi tapi buktikan janji tersebut dengan hasil nyata.
      ”Wahai wakil rakyat, jangalah kalian menjadi pemimpin yang lupa akan daratan. Jadilah pemimpin yang mewarisi sifat-sifat para Nabi dan sahabatnya”. Dan untuk masyarakat, pandai-pandailah memilih wakil rakyat yang akan memperjuangkan nasib kita di pemerintahan. Pepatah mengatakan ”jangalah memilih kucing dalam karung”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar